
Bagi para pecinta musik rock era 80 hingga 90-an pasti sudah tidak asing lagi dengan grup band bernama Nirvana. Ya, band yang terkenal dengan lagunya yang berjudul Smell Like Teen Spirit ini memiliki vokalis yang sangat bertalenta yaitu Kurt Cobain. Grup band tersebut berhasil meraih puncak popularitasnya pada awal tahun 90-an dengan berbagai judul lagu terbaiknya. Bahkan, grup band tersebut juga dicap sebagai suara generasi X berkat karya lagunya yang sangat kental dengan nuansa kehidupan anak muda sesuai dengan zamannya. Namun, ditengah popularitasnya yang sedang melejit justru beredar kabar yang menyebutkan bahwa sang vokalis telah ditemukan tewas di garasi rumahnya pada 8 April 1994. Sontak, berbagai spekualsi muncul tentang penyebab kematian sang vokalis yang bertalenta tersebut. Dugaan sementara banyak yang menyebutkan bahwa Cobain tewas bunuh diri dan overdosis obat-obatan terlarang. Selain itu, ditemukan juga berbagai bukti yang mengarahkan kematian Cobain pada kasus pembunuhan.

Kasus kematian Kurt Cobain memang terjadi seperempat abad yang lalu. Berbagai spekulasi mengenai penyebab kematiannya masih terus diperbincangkan hingga sekarang. Terlebih, berbagai bukti forensik yang telah dirilis oleh pihak kepolisian setempat seakan mengarahkan kematian Cobain ke kasus pembunuhan. Salah satu bukti terkuat yang mengindikasikan bahwa Cobain merupakan korban dari kasus pembunuhan adalah tidak ditemukan adanya sidik jari pada senapan yang diduga digunakannya untuk bunuh diri. Padahal, Cobain sedang tidak menggunakan sarung tangan ketika ditemukan tewas di garasi rumahnya. Normalnya, senapan yang sudah digunakan pasti meninggalkan jejak sidik jari pada tempat pengisian peluru maupun bekas selongsong peluru yang ditembakkan. Kondisi inilah yang membuat kasus bunuh diri Cobain terus mengundang pertanyaan hingga sekarang.
Berbagai bukti pendukung lainnya juga menghasilkan kecenderungan bahwa Cobain tewas karena dibunuh. Salah satu bukti pendukung yang memperkuat dugaan tersebut adalah kondisi tubuhnya yang tidak memungkinkan untuk melakukan aksi bunuh diri. Terlebih, bunuh diri dengan menggunakan senapan. Pasalnya, hasil autopsi menunjukkan bahwa Cobain telah mengonsumsi obat penenang dan heroin dalam dosis yang besar. Kondisi tersebut seharusnya membuat tubuhnya mengalami kelumpuhan sementara atau bahkan kematian secara mendadak. Bahkan, mustahil rasanya jika pengguna obat-obatan terlarang dalam dosisi tinggi akan memiliki kekuatan untuk menembakkan senjata ke dirinya sendiri. Selain itu, ditemukan pula puntung rokok dari merk yang tidak familiar dengannya sehingga menimbulkan dugaan bahwa Cobain sempat menghabiskan waktunya dengan merokok bersama orang lain sebelum ditemukan meninggal dunia.
Bukti pendukung lainnya yang memperkuat dugaan bahwa Kurt Cobain merupakan korban pembunuhan adalah transaksi kartu kredit dan secarik kertas catatan pribadinya. Ya, berbagai transaksi kartu kredit terjadi setelah 3 hari kematian Cobain. Tercatat setidaknya 2 transaksi telah dilakukan pada tanggal 6 April 1994. Padahal, berdasarkan hasil forensik menyebutkan bahwa Cobain telah meninggal dunia sekitar 3 hari sebelum jasadnya ditemukan yang berarti meninggal pada tanggal 5 April 1993.
Bank Seafirst selaku pihak perbankan yang menyediakan kartu kredit menyebutkan bahwa transaksi tersebut terjadi akibat adanya keterlambatan atau delay dari sistem pencatatan transaksi komputer. Tentu saja bukti tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa pelaku sempat merokok bersama Cobain, membunuhnya lalu menggunakan kartu kredit yang dimilikinya. Selain itu, bukti secarik kertas catatan pribadi yang ditulisnya sebelum meninggal dunia menunjukkan bahwa tiada niatan untuk melakukan bunuh diri selain pada 4 baris tulisan terakhir yang diduga merupakan tulisan orang lain atau pelaku.